Cikarang — PT Thermax International Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi trusted partner dalam perjalanan transisi energi industri Indonesia menuju net zero. Hal ini disampaikan dalam forum Technology Forum #2 bertajuk “Powering the Transition: Energy Management Strategies for a Net Zero Future” yang digelar oleh Indonesia Economic Forum dan Jababeka NZICC di President Executive Club, Cikarang, Senin (19/05).
Sebagai pemimpin global dalam solusi energi bersih, air bersih, dan udara bersih, Thermax menghadirkan pendekatan teknologi yang menyeluruh untuk mendukung industri dalam mengatasi tantangan dekarbonisasi. Dalam forum ini, Thermax memperkenalkan solusi teknis yang sudah terbukti serta model kemitraan berbasis hasil untuk membantu pabrik-pabrik di Indonesia mengurangi jejak karbon mereka secara bertahap namun nyata.
Solusi Praktis, Teknologi Andal
Rabindranath Pillai (Presiden Direktur), Sujit Vargis (Head of Sales & Marketing), dan Samina Khalid (Global Head – Corporate Communication) memaparkan berbagai solusi teknologi yang telah dan bisa diterapkan di berbagai sektor industri di Indonesia. Salah satu sorotan utama adalah pemanfaatan biomassa sebagai alternatif bahan bakar rendah karbon.
“Kami melihat peluang besar untuk menggantikan bahan bakar fosil dengan biomassa lokal seperti sekam padi, empty fruit bunch sawit, dan palm fiber yang selama ini hanya dibuang,” ujar Sujit.
Thermax juga menawarkan sistem hybrid heat pump yang dapat menghasilkan air panas dan air dingin secara efisien dengan memanfaatkan limbah panas dari proses industri. Selain itu, mereka mendorong pemanfaatan energi surya atap untuk digunakan dalam sistem boiler listrik berskala kecil.
Komitmen Lokal dan Peran Strategis di Kawasan
Dalam forum tersebut, Samina Khalid menekankan pentingnya forum seperti ini sebagai wadah kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transisi energi. “Forum Ini merupakan platform sempurna untuk mempertemukan pelaku industri dan pemerintah. Ada banyak investasi yang terjadi di Indonesia, dan Thermax sangat siap membantu pelanggan di sini mencapai tujuan net zero mereka. Kami bisa menjadi mitra paling terpercaya dalam perjalanan transisi energi mereka,” ungkapnya.
Samina juga menyoroti bahwa Thermax tidak hanya hadir untuk menyediakan teknologi, tetapi juga menunjukkan komitmen jangka panjang melalui investasi dan pemberdayaan tenaga kerja lokal:
“Kami mulai secara resmi pada 2017 dengan investasi pabrik di Cilegon, meski akar kami di Indonesia sudah sejak 1970-an. Sekitar 95% dari tenaga kerja kami adalah warga lokal Indonesia—dari engineering, HR, sales, hingga produksi. Kami hadir di sini bukan hanya untuk pasar, tapi for Indonesia, by Indonesians.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa ekspansi Thermax di Indonesia tidak sekadar ekspansi bisnis, melainkan investasi strategis untuk mendukung industri nasional menuju efisiensi energi dan keberlanjutan.
Pendekatan Build-Own-Operate (BOO): Solusi Minim CapEx
Salah satu inovasi strategi bisnis yang dibawa Thermax adalah model Build-Own-Operate (BOO)—di mana Thermax membiayai, membangun, dan mengoperasikan sistem energi di fasilitas klien. Klien cukup membayar berdasarkan pemakaian (OPEX), sehingga beban investasi awal (CapEx) bisa dihindari.
“Banyak industri kesulitan melakukan investasi awal untuk teknologi bersih. Model BOO memberikan kemudahan sekaligus jaminan kinerja,” ujar Rabindranath. “Kami tidak hanya menjual teknologi, tapi menjadi mitra jangka panjang dalam transisi energi mereka.”
Bermitra untuk Meningkatkan Efisiensi
Forum ini juga mengangkat pentingnya langkah awal berupa audit energi. Thermax menekankan bahwa pengukuran dan pemetaan efisiensi adalah tahap krusial yang sering diabaikan.
“Perjalanan menuju net zero harus dimulai dengan pemahaman yang tepat akan konsumsi energi saat ini. Dari sana, kami bantu rancang solusi terbaik dengan ROI yang terukur,” tambah Sujit.
Thermax telah membantu sejumlah pabrik di Indonesia menerapkan efisiensi energi berbasis data dan mengganti sistem lama dengan teknologi hemat energi, serta menyarankan solusi zero liquid discharge untuk mengurangi limbah industri.
Dukungan Regulasi dan Kolaborasi
Diskusi dalam forum juga menyinggung perlunya dukungan kebijakan dan insentif fiskal agar adopsi teknologi net zero bisa lebih cepat. Meskipun regulasi pemerintah terus berkembang, banyak pelaku industri mengaku masih melihat energi bersih sebagai beban, bukan investasi jangka panjang.
Dalam konteks ini, Thermax melihat peluang untuk menjembatani antara kebutuhan industri dan tujuan pemerintah melalui solusi yang pragmatis, scalable, dan berbasis kemitraan.
Kesimpulan: Indonesia Siap, Teknologinya Sudah Ada
Dengan target net zero nasional yang kini dimajukan ke 2050, waktu menjadi faktor kritis. Thermax menilai bahwa sebagian besar teknologi untuk mencapai tujuan tersebut sudah tersedia, tinggal bagaimana mengimplementasikannya secara efektif di lapangan.
“Kami siap membantu industri Indonesia melalui langkah-langkah konkret, bukan sekadar wacana. Solusi tersedia, mitra tersedia, tantangannya tinggal keberanian untuk memulai,” tutup Rabindranath.
Tentang Thermax
Thermax adalah perusahaan teknologi energi dan lingkungan yang berbasis di India dengan kehadiran global di lebih dari 90 negara. Di Indonesia, Thermax memiliki fasilitas manufaktur di Cilegon dan menyediakan berbagai solusi energi bersih seperti boiler biomassa, sistem pendingin efisien, pengolahan air limbah, serta solusi berbasis hidrogen dan carbon capture yang sedang dikembangkan.
Press Release ini juga tayang di VRITIMES