KABUPATEN TANGERANG – Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) Wilayah BANTEN menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin (UNIMAR) Tangerang, Rabu (26/2/2025).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UNIMAR apt. Drs. Jaka Supriyatna, M.Farm, serta Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIMAR Fitria Budi Utami, M.Pd. dengan Ketua APPI Banten Winy Nila Wisudawati, M.Psi., Psikolog.
Pada kesempatan yang sama, sebelum acara penandatanganan MoU, diadakan bimbingan teknis untuk guru pembimbing khusus (Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menangani Anak-anak yang mengalami Hambatan dalam Pembelajaran), UNIMAR.
Bimbingan teknis ini digelar dari tanggal 26-27 Februari 2025. Pada hari pertama, materi yang disampaikan mengenai identifikasi dan pemahamaan anak kebutuhan khusus, dengan narasumber Wakil Ketua APPI Banten, Adianti Ruqoyah, S.Psi.,M.Pd. Cht,. Wanita yang akrab disapa Puput ini menerangkan bahwa pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang menfasilitasi seluruh individu di sekolah. “Hal ini agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman,” ujar pemilik Yayasan Sekolah Amanah Tangerang.

Kegiatan hari pertama, para peserta diajak untuk mengulas kembali apa saja yang perlu menjadi dasar penting dalam penanganan khusus untuk anak yang mengalami hambatan.
Pada hari kedua, narasumber bimbingan teknis adalah Fransisda Tiodora F., S.Psi.,MM.,Psikolog yang merupakan Divisi Asesmen, Pelatihan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat APPI Banten. Materi yang disampaikan tentang strategi pengelolaan kelas anak berkebutuhan khusus.

Tim APPI Banten mengajak para guru pembimbing khusus untuk melakukan simulasi dan praktik mengenai diri sebagai tenaga pendidik. Mereka diajarkan bagaimana cara menyusun Rancangan Tindak Lanjut (RTL) untuk program yang akan diaplikasikan kepada anak didik di sekolah.
“Harapannya adalah semoga kegiatan ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung semua siswa, meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun pembelajaran yang terstruktur dan terarah, serta menjamin keberagaman dan pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan individual,” kata Fransida yang juga Kepala Sekolah Berkebutuhan Khusus di Tangerang Selatan ini.

Acara ini dihadiri oleh jajaran Rektorat UNIMAR, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang diwakili oleh Plt. Kepala Bidang Pengelola Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, perwakilan guru pembimbing khusus tingkat SMP, serta para pengurus APPI Wilayah Banten.
“Kita semua menyadari bahwa pendidikan inklusif merupakan hak asasi setiap individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Oleh karena itu, kita harus terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk mencapai tujuan tersebut.
Pendidikan inklusif tidak hanya tentang memberikan kesempatan belajar yang sama bagi semua, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung dan memahami kebutuhan individu dengan disabilitas,” pungkas Winy APPI yang juga Owner dari Dewantara Psikologi Consultant ini. (riz)