IDBanten.comIDBanten.com
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kabupaten Tangerang
    • Kota Tangerang
    • Kota Tangerang Selatan
  • Banten
    • Kabupaten Serang
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Kota Serang
    • Cilegon
  • Nasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Keagamaan
  • Gaya Hidup
  • Travel
Font ResizerAa
Font ResizerAa
IDBanten.comIDBanten.com
  • Home
  • Kab. Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Tangerang Selatan
  • Kab. Serang
  • Kota Serang
  • Cilegon
  • Lebak
  • Pandeglang
  • Nasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Keagamaan
  • Gaya Hidup
  • Travel
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Follow US
© 2024 IDBanten.com. All Rights Reserved.
IDBanten.com > Bisnis > Andrea Wiwandhana dan Kampanye #NoBuyChallenge: Kritik Moderat terhadap Konsumerisme
Bisnis

Andrea Wiwandhana dan Kampanye #NoBuyChallenge: Kritik Moderat terhadap Konsumerisme

Redaksi 3 Januari 2025
Share
3 Min Read
SHARE

Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, menarik perhatian publik dengan kampanye #NoBuyChallenge yang telah viral di media sosial, Kampanye ini merespons tekanan ekonomi seperti inflasi dan ketidakpastian di era ekonomi serabutan, sekaligus menjadi kritik moderat terhadap budaya konsumerisme. Andrea, yang dikenal dengan gaya hidup minimalis dan pola pikir DIY, mendorong kesadaran finansial dan keberlanjutan lingkungan melalui gerakan ini. Kampanye ini telah menarik perhatian luas, terutama di media sosial dengan hampir 50 juta penggunaan tagar di TikTok.

Contents
Kritik terhadap Konsumerisme dan Ekonomi GigDorongan untuk Mengendalikan DiriKritik terhadap Tekanan EkonomiAndrea Wiwandhana: Dari Teknologi hingga Kritik Sosial

Selengkapnya tentang kampanye ini dapat dibaca di CLAV Digital dan Kompasiana.

Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, kembali menarik perhatian publik dengan kampanye #NoBuyChallenge yang telah viral di media sosial, terutama di TikTok dengan hampir 50 juta penggunaan. Kampanye ini menyerukan masyarakat untuk tidak atau mengurangi belanja barang dan jasa selama tahun 2025 sebagai respons terhadap tantangan ekonomi yang semakin menekan kelas menengah.

Kritik terhadap Konsumerisme dan Ekonomi Gig

Kampanye ini diluncurkan di tengah sejumlah kebijakan pemerintah yang diperkirakan akan memperberat beban ekonomi masyarakat pada 2025. Andrea menyebut tantangan ini sebagai respons rasional dari kelas menengah yang semakin sadar finansial, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kerja di era ekonomi serabutan (gig economy).

Baca Juga

Konsisten Dukung Konektivitas, Pelindo Solusi Logistik Lanjutkan Mobilisasi Gerbong KRL

“Orang jadi lebih menekankan perhitungan pengeluaran finansial untuk berhemat karena menghadapi situasi kerja yang tak pasti,” ujar Andrea. Ia menekankan bahwa #NoBuyChallenge bukan hanya soal menekan pengeluaran, tetapi juga sebagai kritik moderat terhadap budaya konsumerisme yang terus mengakar.

Andrea mencatat bahwa gerakan serupa sebelumnya sudah dimulai oleh perusahaan fesyen seperti Patagonia, yang menantang konsumen untuk lebih bijak dalam belanja demi mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dorongan untuk Mengendalikan Diri

Kampanye ini bertumpu pada dorongan psikologis untuk mengendalikan diri. “Hal-hal terbaik di dunia ini sudah disediakan gratis sama Tuhan,” kata Andrea, yang selama ini dikenal dengan gaya hidup minimalisnya. Ia bahkan tidak pernah memiliki kartu kredit dan hanya berhutang untuk keperluan modal usaha.

Andrea juga mendukung gaya hidup DIY, sebuah pendekatan yang ia yakini mampu membebaskan individu dari ketergantungan terhadap pasar.

Kritik terhadap Tekanan Ekonomi

Dalam konteks kenaikan biaya hidup dan inflasi, Andrea melihat kampanye ini sebagai cara bagi masyarakat untuk mengelola tekanan ekonomi. “Tantangan ini bisa menjadi cara bagi individu untuk menghadapi tekanan ekonomi, seperti inflasi atau kenaikan biaya hidup,” tandasnya.

Baca Juga

Konsisten Dukung Konektivitas, Pelindo Solusi Logistik Lanjutkan Mobilisasi Gerbong KRL

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap krisis lingkungan, kampanye ini juga berfungsi sebagai pengingat untuk memilih jalan yang lebih berkelanjutan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Andrea Wiwandhana: Dari Teknologi hingga Kritik Sosial

Sebagai seorang digital entrepreneur, Andrea dikenal karena ide-idenya yang melampaui batasan bisnis semata. Melalui CLAV Digital, ia telah membangun portofolio digital yang mencakup berbagai sektor, termasuk Propertikini.com dan Jualbisnis.id. Namun, melalui kampanye #NoBuyChallenge, Andrea menunjukkan bahwa teknologi dan media sosial dapat menjadi alat untuk membangun kesadaran kolektif tentang isu ekonomi dan lingkungan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye #NoBuyChallenge, kunjungi CLAV Digital dan artikel lengkapnya di sini.

Press Release ini juga tayang di VRITIMES

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Ad image
Ad image
Ad image
Ad image
Ad image
Ad image
Seedbacklink affiliate

Baca Juga

Bisnis

Luar Biasa! 9 Tahun Komitmen LindungiHutan Bersama Komunitas Penjaga Alam

9 Mei 2025
Bisnis

Keramba Apung: Hindari 5 Kesalahan Fatal Ini Agar Usaha Anda Tak Rugi!

9 Mei 2025
Bisnis

Tarif Maksimal Hanya Rp10.000, LRT Jabodebek Siap Layani Mobilitas Selama Libur Panjang Waisak

9 Mei 2025
Bisnis

Dirut KAI: Adaptif, Solutif, dan Kolaboratif Jadi Kunci Navigasi Perubahan Bisnis

9 Mei 2025

Follow US

Seedbacklink
© 2024 IDBanten.com. All Rights Reserved.
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?